FORMASI TUMBUHAN HUTAN HUJAN DATARAN RENDAH DI SAMARES KAMPUNG SEPSI DISTRIK BIAK TIMUR, KABUPATEN BIAK NUMFOR

Authors

  • SOETJIPTO MOELJONO Fakultas Kehutanan Universitas Papua
  • AGUSTINUS MURDJOKO Fakultas Kehutanan Universitas Papua
  • MOH. SHOLEH MARDOYONO Program Pasca Sarjana Jurusan Kehutanan Universitas Papua
  • BETTY LIGARTI SILITONGA Program Pasca Sarjana Jurusan Kehutanan Universitas Papua
  • LAURA LASAMAHU Program Pasca Sarjana Jurusan Kehutanan Universitas Papua
  • TERENIUS KIWO Program Pasca Sarjana Jurusan Kehutanan Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol6.Iss2.203

Keywords:

Tegakan hutan, hutan dataran rendah, struktur dan komposisi, tingkat pertumbuhan, analisis vegetasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untu memperoleh informasi terkait struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon dengan pendekatan parameter indeks nilai penting di hutan Samaris kampung Sepse. Pengamatan dilakukan di distrik Biak Timur dengan menggunakan metode kuadran pada empat plot pengamatan. Hasil penelitian memperlihatkan komposisi jenis sebanyak 29 jenis dengan komposisi struktur vegetasi yang beragam pada setiap tingkatan pertumbuhannya. Dari nilai INP diketahui jenis Pala hutan (Myristica fatua) dengan INP 54,21%, selanjutnya diikuti dengan jenis Mansai (Buchanania arborence) dan Mangganipro (Horsfieldia sp).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ashton PS. 1982. Dipterocarpaceae. In: Van Steenis, C.G.G.J (ed.) Flora Malesiana (9): 237-552.

Anwar, J., Damanik S.J., Hisyam N., & Whitten A.J. (1992). Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ewusie JY. 1980. Pengantar ekologi tropika. Tanuwidjaya Usman, penerjemah. Bandung : ITB Press. Terjemahan dari : Elements of Tropical Ecology.

Heriyanto NM dan Subiandono E. 2007. Studi dan potensi Geronggang (Cratoxylon arboresccens BI) di kelompok hutan sungai berpasir sungai Sidung, kabupaten Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Buletin Plasma Nutfah.Vol. 13 No. 2.

Iriatno H. 1984. Analisis vegetasi dan asosiasi antara jenis-jenis utama penyusun hutan suaka alam pegunungan di Cibodas (Problema Kehutanan). Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Mongabay. 2012. Hutan dataran rendah. Diperoleh dari http://www.mongabay.co.id/hutan- dataran-rendah, pada 11 Oktober 2017.

Mueller-Dombois, D dan H. Ellenberg. 1974. Aims and methods of vegetation ecology. John Wiley and Sons . New York.

Pamulardi, B. (1999). Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Purwaningsih. 2004. Sebaran ekologi jenis-jenis Dipterocarpaceae di Indonesia. Biodiversitas Journal, 5 (2), 89-95.

Soerianegara I. 1972. Ekologi hutan Indonesia. Departemen Management Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Soerianegara I dan Indrawan A. 2016. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Undang-Undang Republik Indonesia. 2013. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan Pemberantasan Perusakan Hutan. Kementerian Sekretariat Negara Repoblik Indonesia.

Weaver JE and Clement PE. 1938. Plant ecology. New York : McGRaw-Hill.

Published

2020-12-31

How to Cite

MOELJONO, S. ., AGUSTINUS MURDJOKO, MOH. SHOLEH MARDOYONO, BETTY LIGARTI SILITONGA, LAURA LASAMAHU, & TERENIUS KIWO. (2020). FORMASI TUMBUHAN HUTAN HUJAN DATARAN RENDAH DI SAMARES KAMPUNG SEPSI DISTRIK BIAK TIMUR, KABUPATEN BIAK NUMFOR. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 6(2), 113–121. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol6.Iss2.203

Issue

Section

Research Articles