Aspek-Aspek Pembangunan Berkelanjutan Dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Dana Desa (Studi Kasus Kampung Wamesa dan Warkomi di Distrik Manokwari Selatan)
DOI:
https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol7.Iss1.236Keywords:
Pembangunan berkelanjutan, dana desa, perencanaan programAbstract
Tujuan dari penelitian ini ialah ingin melihat aspek-aspek pembangunan dalam perencanaan dan pemanfaatan dana desa pada dua kampung yaitu Kampung Wamesa dan Warkomi, Distrik Manokwari Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan konsep operasional penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembangunan berkelanjutan yang dibiayai oleh dana desa di Kampung Wamesa dan Warkomi termasuk dalam kegiatan: pengentasan kelaparan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan yang baik, peningkatan pendidikan bermutu, kesetaraan gender, peningkatan air bersih dan sanitasi, peningkatan energi bersih dan terjangkau, tersedianya lapangan kerja dan ekonomi yang layak, pemerataan sosial, peningkatan pemukiman. Sedangkan program yang tidak dibiayai ialah: industri, inovasi, infrastruktur, kota dan komunitas berkelanjutan, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem darat, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh dan kemitraan untuk mencapai tujuan. Sementara kendala yang terjadi terlihat antara lain: keterbatasannya sumberdaya manusia yang terampil, terdidik dan memiliki kemampuan di bidang kerjanya, kurangnya pemahaman terhadap tupoksi kerja disebabkan karena terbatasnya tingkat pendidikan yang di tempuh.
Downloads
References
Keraf SA. 2002. Etika lingkungan. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kompas.
Lenhart NM dan Read MH. 1989. Demographic profile and nutrient intake addessment of individual using emergency food program. Journal og The American Dietetic Association, 89 (9) 1989.
Marwa J, Sardjono MA, Ruchaemi A, Devung S, Cabuy RL. 2019. Benefit sharing schema from the forest: Identifying potential distributions to customary communities in Teluk Bintuni District, Indonesia. Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 67 (4): 963-972,
doi.org/10.11118/actaun201967040963.
Maulida I. 2016. Peran tenaga kerja Indonesia dalam pembangunan ekonomi nasional. Jurnal Gema Keadilan, 67 – 75.
Muana N, Ester FHW, Rahayuningsih D, Dinayanti E, Aulia FM, Rismalasari M, Hafid M, Wahyu R, Putra RR, Kartika V, Widaryatmo. 2018. Analisis wilayah dengan kemiskinan tinggi. Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas.
Purnomo VP. 2013 Pengaruh persepsi keadilan pada perilaku konsumsi berkelanjutan dalam perspektif dilema sosial. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 6 (3), DOI: 10.20473/jmtt.v6i3.2674.
Raihan P. 2016 Manifestasi kesetaraan gender di perguruan tinggi. Jurnal Edukasi, 2 (2): 164-182.
Seyfang G. and Paavola J. 2008. Inequality and sustainable consumption: bridging the gaps. Local Environment 13: 669-684.
Sulistiarini, Hargono R. 2018. Hubungan perilaku hidup sehat dengan status kesehatan masyarakat kelurahan ujung, Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya. Jurnal Promkes, 6 (1): 12–22.
Surtiani EE. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan pemukiman kumuh di kawasan pusat kota (Studi kasus: Kawasan Pancuran, Salatiga). [Tesis]. Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, Program Pasca Sarjana Universitas Dopinegoro, Semarang.
Turner JFC. 1972a. The reeducation of a professional. In: John F. C. Turner, & R. Fichter (Eds.),Freedom to build(pp. 122–147). New York: Macmillan.
Wahyunia RNT, Damayantib A. 2014. Faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan di Provinsi Papua: Analisis spatial heterogeneity poverty-causing factors in Papua Province: Spatial heterogeneity analysis. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Badan Pusat Statistik Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 14 (2): 128-144.