Persepsi Masyarakat Suku Sebyar Terhadap Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Distrik Taroi Kabupaten Teluk Bintuni

Authors

  • Obed N Lense Program Studi Magister Kehutanan Program Pascasarjana Universitas Papua
  • Soetjipto Moelyono Program Studi Magister Kehutanan Program Pascasarjana Universitas Papua
  • Benyamin Yodokus Inanosa Program Studi Magister Kehutanan Program Pascasarjana Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.425

Keywords:

Persepsi, rehabilitasi mangrove, Distrik Taroi, Suku Sebyar

Abstract

Penduduk Distrik Taroi saat telah merasakan manfaat dari rehabilitasi hutan pesisir pantai Taroi yang telah direhabilitasi sejak tahun 2005 yang didukung oleh Pemerintah Daerah maupun Pihak Swata. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki komitmen memelihara dan menjaga lingkungan sebagai sistem penyangga kehidupannya. Kawasan hutan mangrove seperti ini perlu dijaga dan akan menjadi tempat untuk belajar menilai hubungan yang harmonis antara kawasan hutan dengan masyarakat karena hubungan yang baik tercermin lewat hutan yang lestari.   Sehingga kajian mengenai persepsi masyarakat adat suku sebyar di Distrik Taroi dalam upaya perlindungan ekosistem mangrove yang direstorasi perlu diketahui. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat dalam pelestarian ekosistem hutan Mangrove yang ada di wilayah pesisir Distrik Taroi, Kabupaten Teluk Bintuni. Hasil Penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap kegiatan rehabilitasi hutan di pesisir pantai taroi memiliki indeks persepsi masyarakat (IPm) sebesar 0,86 yang berada pada rentan positif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apelabi, G.O. 2019. Persepsi masyarakat terhadap pelestarian hutan mangrove dengan pendekatan NEP (New Environmental Paradigm)(Studi Kasus Kelurahan Kota uneng dan Desa Talibura Kabupaten Sikka). Gema Wiralodra, Vol. 10 No. 2, pp. 282–298.

Hamuna, B., Sari, A.N. and Megawati, R. 2018. The condition of mangrove forests in the Youtefa Bay Tourist Park, Jayapura City. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera, Universitas Jenderal Soedirman, Vol. 35 No. 2, pp. 75–83.

Harper, C.L. and Snowden, M. 2017. Environment and Society: Human Perspectives on Environmental Issues, Routledge.

Paulangan, Y.P. 2014. Potensi ekosistem mangrove di taman wisata teluk youtefa kota jayapura papua. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 7(2), 60–68.

Randongkir, H., Ohee, H.L. and Kalor, J.D. 2019. Komposisi vegetasi dan pemanfaatan ekosistem mangrove di kawasan wisata Alam Teluk Youtefa, Kota Jayapura. Acropora Jurnal Kelautan Dan Perikanan Papua, 2 (1), 21–29.

Salosa, S.T., Suryanto, P. and Purwanto, R.H. 2014. Hutan dalam kehidupan masyarakat Hatam di lingkungan Cagar Alam Pegunungan Arfak (Forest in Hatam Community Live On Arfak Mountains Natural Reserve Environment). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21 (3), 349–355.

Suryadarma, I.G.P. 2008. Peran hutan masyarakat adat dalam menjaga stabilitas iklim satu kajian perspektif deep ecology (Kasus masyarakat desa adat Tenganan, Bali). Jurnal Konservasi Flora Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global, 50–56.

Published

2023-06-30

How to Cite

Obed N Lense, Soetjipto Moelyono, & Benyamin Yodokus Inanosa. (2023). Persepsi Masyarakat Suku Sebyar Terhadap Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Distrik Taroi Kabupaten Teluk Bintuni. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 9(1), 29–41. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.425

Issue

Section

Research Articles