Teknik Pemanenan Tumbuhan Gaharu Pada Masyarakat Pencari Gaharu Di Kampung Merdey Distrik Merdey Kabupaten Teluk Bintuni

Authors

  • Ruth Lince Kodey Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari
  • Wolfram Y. Mofu Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari
  • Petrus A. Dimara Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol7.Iss2.257

Keywords:

Gaharu, teknik pemanenan, pencari gaharu, kelas gaharu, harga jual gaharu

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis gaharu dan teknik pemanenannya serta mengetahui karateristik masyarakat pencari gaharu. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 jenis gaharu yang dipanen oleh masyarakat pencari gaharu yaitu Gaharu Sirsak (Aquilaria filarial), Gaharu Beringin (Gyrinops verstegii) serta Gaharu Cabut/Gaharu Asli (Wikstroemia sp). Indikator yang digunakan adalah daun mengalami perubahan warna, adanya luka pada bagian batang, cabang dan ranting, dan juga bila kulit batang pohon di tarik mudah putus. Teknik pemanenan gaharu yang dilakukan masih bersifat sederhana yaitu dengan menebang dan pencabutan. Dalam kelas perdagangan, gaharu terbagi menjadi kelas Double Super dan Super Tanggung. Selanjutnya kelas AB dengan sub kelas Kacang A, kacang B, Teri A, Teri B dan Teri C, serta kelas Kemedangan dengan sub kelas Kemedangan A dan Kemedangan B. Harga jual gaharu beragam sesuai dengan kualitas gaharu yang dihasilkan, diantaranya: Doubel King Rp. 100 juta/kg, Gaharu Super dijual dengan harga Rp. 50-100 juta/kg, AB Super Rp. 15 juta/kg, AB Pass Rp. 3 juta/kg, AB Tanggung Rp. 600.000/kg, AB Celebort Rp. 400.000/kg, Kacang Rp. 150.00- Rp. 500.000/kg, TGC Rp. 150.000/kg, Teri Rp. 100.000- 500.000/kg.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dimara, P. (2013). Kriteria pemilihan pohon induk dan teknik pemanenan terhadap kualitas gaharu asal hutan alam di Kabupaten Teluk Wondama. Laporan Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Papua Manokwari.

Ibrahim, A.H., Al-Rawi, S.S., Majid, A.M.S.A., Rahman, N.N.Ab., Abo-Salah, M.K., Ab Kadir, M.O. (2011). Separation and fractionation of Aquilaria malaccensis oil using super fruit extraction and cytotoxic properties of extracted oil. Procedia Food Science, 1: 1953-1959, doi:10.1016/j.profoo.2011.09.287.

Marwa, J., Sardjono, M.A., Ruchaemi, A., Devung, S., Cabuy, R.L. (2019). Benefit sharing schema from the forest: Identifying potential distributions to customary communities in Teluk Bintuni District, Indonesia. Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 67 (4): 963-972, doi.org/10.11118/actaun201967040963.

Sambom, W. (2013). Teknik pemanenan dan identifikasi kualitas gaharu pada masyarakat Suku Lani di Kabupaten Manokwari. [Skiripsi]. Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. (Tidak Diterbitkan).

Sumarna, Y. (2008). Pengaruh kondisi kemasan benih dan jenis media terhadap pertumbuhan semai tanaman penghasil gaharu jenis karas. Jurnal Penelitian Hutan & Konservasi Alam, 5(2), 129-135.

Susetya, D. (2014). Budidaya gaharu. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Womsiwor, D., Dimara, P., dan Mofu, W. (2018). Klasifikasi kualitas dan nilai komersial gaharu pada klaster pedagang pengumpul di Kabupaten Sorong. Jurnal Kehutanan Papuasia, 4(1), 19-33, DOI: https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol4.Iss1.87.

Published

2021-12-30

How to Cite

Ruth Lince Kodey, Wolfram Y. Mofu, & Petrus A. Dimara. (2021). Teknik Pemanenan Tumbuhan Gaharu Pada Masyarakat Pencari Gaharu Di Kampung Merdey Distrik Merdey Kabupaten Teluk Bintuni . JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 7(2), 219–228. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol7.Iss2.257

Issue

Section

Research Articles