Estimasi Biomasa Karbon Serasah dan Tanah pada Hutan Negeri Soya Kota Ambon

Authors

  • Yulianus Dominggus Komul Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
  • Jopie Christian Hitipeuw Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.352

Keywords:

Biomassa , karbon organik tanah, serasah, struktur vegetasi

Abstract

Perubahan jumlah karbon tersimpan pada suatu kawasan hutan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kerapatan vegetasi, struktur dan komposisi tegakan, diameter pohon, jenis pohon, laju dekomposisi serasah, nekromasa, dan tumbuhan bawah serta eksitensi tanah (struktur dan tekstur) dalam proses penyerapan. Informasi mengenai jumlah karbon tersimpan (carbon stock) pada kurun waktu tertentu pada kawasan hutan menjadi sangat penting untuk diketahui. Dengan mengukur dapat diketahui berapa hasil perolehan cadangan karbon yang terserap dari kesatuan vegetasi yang dimiliki dan dapat diketahui pula jumlah kandungan bahan karbon yang terkandung. Penelitian di laksanakan pada September 2015. Lokasi penelitian yaitu Hutan Negeri Soya Kota Ambon. Pengukuran dan pengambilan sampel serasah dan tanah dilapangan dilakukan dengan mengacu pada metode pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon hutan oleh Badan Standarisasi Nasional, SNI 2774 Tahun 2011. Hasil penelitian menunjukan kandungan biomassa karbon serasah pada strata hutan primer berkisar antara 0,7459 ton/ha –1.36803 ton/ha dengan rata-rata kandungan biomasa karbon serasah berada pada 1,0209 ton/ha. Sedangkan strata hutan sekunder, kandungan biomassa karbon serasah yang diperoleh berkisar antara 0,2253 ton/ha – 0,7188 ton/ha dengan rata-rata berada pada 0,4150 ton/ha. Untuk kadungan karbon tanah, untuk hutan primer berkisar antara 5166,35–5796,65 ton/ha dengan rata-rata adalah 5463,76 ton/ha, sedangkan untuk hutan sekunder berkisar antara 5347,61–6436,31 ton/ha dengan rata-rata 6026,63 ton/ha.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hairiah K, Ekadinata A, Rika RS, Rahayu, S. 2011. Pejuntuk praktis pengukuran stok karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan edisi ke 2. World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya (UB), Malang, Indonesia xx p. Bogor. 88 hal.

Krisnawati H, Imanuddin R, Adinugroho WC, Hutabarat S. 2015. Inventarisasi nasional emisi dan serapan gas rumah kaca dan lahan gambut Indonesia (Indonesian national carbon accounting system [INCAS]). Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Liborius R. 2016. Allometric relationships of tropical tree species in Indonesia and Senegal. [Thesis]. Michigan State University.

Pratama R. 2019. Efek rumah kaca terhadap bumi. Buletin utama teknik, 14(2): 120-126.

Rositah, Herawatiningsih R, Hardiansyah G. 2013. Pendugaan biomassa karbon serasah dan tanah pada hutan tanaman (Shorea leprosula Miq) sistem TPTI PT. Suka Jaya Makmur. Jurnal Hutan Lestari, 1(3): 358-366.

Siagian SPS, Susatya A, Saprinudin. 2021. Laju dekomposisi serasah daun Psychotria malayana di hutan kampus Universitas Bengkulu. Journal of Global Forest and Environmental Science, 1(1): 1-9.

Siringoringo HH. 2013. Potensi sekuestrasi karbon organik tanah pada pembangunan hutan tanaman Acacia mangium Willd. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 10(2): 193-213.

Sorbu AW, Cabuy RL, Rumatora A. 2021. Variasi nilai total estimasi biomasa dan nekromasa pada beberapa tipe hutan di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jurnal Kehutanan Papuasia, 7(1): 68-79.

Published

2022-12-30

How to Cite

Yulianus Dominggus Komul, & Jopie Christian Hitipeuw. (2022). Estimasi Biomasa Karbon Serasah dan Tanah pada Hutan Negeri Soya Kota Ambon. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 8(2), 234–240. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.352

Issue

Section

Research Articles