Analisis Tingkat Kesehatan Hutan Reboisasi di Bukit Golo Lusang Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng

Authors

  • Servasius Gratia Edon Mahasiswa Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Kupang
  • Wilhelmina Seran Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Kupang
  • Pamona Silvia Sinaga Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Kupang

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss2.456

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan hutan reboisasi Golo Lusang dengan mengamati paramater dalam setiap indikator metode FHM seperti indikator vitalitas dengan parameter kerusakan pohon, produktivitas dengan parameter diameter pohon, biodiversitas dengan parameter keanekaragaman dan kekayaan, dan kualitas tapak dengan parameter keasaman tanah. Penelitian dilakukan pada 2 klaster plot pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan tingkat klaster plot sebesar 0,5875 klaster plot 1, dan sebesar 0,9975 klaster plot 2 yang berarti tingkat kesehatan hutan reboisasi Golo Lusang dinilai dari indikator vitalitas parameter kerusakan pohon berkategori sehat. Hasil pengukuran produktivitas yaitu 0,021 m2 rata-rata LBDS klaster plot 1 dan 0,016 m2 rata-rata LBDS klaster plot 2. Sedangkan nilai volume sebesar 0,17 m3 rata-rata volume klaster plot 1 dan 0,14 m3 rata-rata volume klaster plot 2. Penilaian biodiversitas dengan parameter kekayaan jenis menunjukkan angka 1,0325  klaster plot 1 (rendah) dan 2,9425 klaster plot 2 (sedang) serta parameter keanekaragaman jenis menunjukkan angka 1,0475 klaster plot 1 (sedang) dan 2,1925 klaster plot 2 (sedang). Penilaian kualitas tapak klaster plot 1 sebesar 6,67 dan klaster plot 2 sebesar 6,83 menunjukkan kualitas tapak pada area reboisasi Golo Lusang berkategori baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arwanda, E.R., Safe’i, R., dan Herwanti, S. (2021). Identifikasi kerusakan pohon pada hutan tanaman takyat PIL, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Agro Bali: Agricurtural Journal, 4(3): 351 -361. DOI: 10.37637/ab.v4i3.746.

Askary, M., Suwendar, A., Wyati, W.U.T., Hastantri, Ningsih, S. (2019). Pedoman teknis pemulihan ekosistem gambut. Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerain Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Asmaliyah, Lukman, A.H., dan Mindawati, N. (2016). Pengaruh teknik persiapan lahan terhadap serangan hama penyakit pada tegakan bambang lanang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 13(2): 139-155.

Asril, M., Simarmata, M.M.T., Sari, S.P., Indrawati, Arsi, S.R.B., Afriansyah, Junairiah. (2022). Keanekaragaman hayati. Cetakan I, Yayasan Kita Menulis. Medan, Sumatera Utara.

Heriyanto, N.M., Samsoedin, I., dan Bismark, M. (2019). Keanekaragaman hayati flora dan fauna di kawasan hutan Bukit Datuk Dumai Provinsi Riau. Jurnal Silva Lestari, 7(1): 82-94.

Lekitoo, K., Peday, H.F.Z., Panambe, N., and Cabuy, R.L. (2017). Ecological and ethnobotanical facet of ‘Kelapa Hutan’ (Pandanus spp.) and perspectives towards its existence and benefit. International Journal of Botany, 13: 103-114. DOI: 10.3923/ijb.2017.103.114.

Lense, O.N., Moelyono, S., dan Inanosa, B.Y. (2023). Persepsi masyarakat Suku Sebyar terhadap kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di Distrik Taroi Kabupaten Teluk Bintuni. Jurnal Kehutanan Papuasia, 9(1): 29-41. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.425.

Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Mangold, R. (1997). Forest health monitoring: Field methods guide. USA (US): USDA Forest Service.

Mulyani, A., Kosmaryandi, N., Hakim, N., Suryadi, S., dan Suwito. (2019). Ruang adaptif, refleksi penataan ona/blok di kawasan konservasi. Direktorat Pengelolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA), Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem(KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Nawir, A.A., Murniati, dan Rumboko, L. (2008). Rehabilitasi hutan di Indonesia. Akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa? Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor.

Njurumana, G.N., Marsono, D., Irham, Sadono, R. (2014). Konservasi keanekaragaman hayati tanaman pada sistem kaliwu di Pulau Sumba. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21(1): 75-82. https://doi.org/10.22146/jml.18514.

Oktaviani, I.F. (2018). Pengelolaan hutan konservasi di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Artikel online. https://www.researchgate.net /public ation/325311986_Pengelolaan_Hutan_Konservasi_Di_Kawasan_Taman_Nasional_Tanjung_Puting_Kabupaten_Kotawaringin_Barat_Provinsi_Kalimantan_Tengah. Diakses pada tanggal 04 Oktober 2022.

Panjaitan, P. M. (2016). Analisis kesehatan pohon di jalur hijau Kota Medan Bagian Selatan. [Skripsi]. Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan: Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pertiwi, D., Safe’i, R., Kaskoyo, H., dan Indriyanto. (2019). Identifikasi kondisi kerusakan pohon menggunakan metode forest health monitoring di Tahura War Provinsi Lampung. Jurnal Perennial, 12(1): 1-7

Pertiwi, D., Safe’i, R., dan Kaskoyo, H. (2020). Kesehatan hutan di blok koleksi tumbuhan dan/atau satwa Tahura Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Jurnal Hutan Tropis, 8(3): 251 – 259. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v8i3.9623.

Rachmawati, A.Y., dan Wardiyati, T. (2017). Pengaruh pH tanah dan pupuk NPK teradap pertumbuhan dan warna bunga Hortensia (Hydrangea macrophylla). PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science, 2(1): 23-29.

Rumaropen, T., dan Kailola, I.N. (2022). Jenis anggrek epifit dan terrestrial di Kampung Koryakam dan Kampung Napisndi Distrik Supiori Barat Kabupaten Supiori Provinsi Papua. Jurnal Kehutanan Papuasia, 8(2): 335-341. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.367.

Safe’i, R., Hardjanto, Supriyanto, dan Sundawati, L. (2013). Pengembangan metode penilaian kesehatan hutan rakyat Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 12(3): 175-187.

Safe’i, R., dan Tsani, M.K. (2016). Kesehatan hutan: Penilaian kesehatan hutan mengggunakan teknik forest health monitoring. Yogyakarta: Plantaxia.

Safe’I, R., Kaskoyo, H., Darmawan, A., dan Haikal, F.F. (2021). Keanekaragaman jenis pohon sebagai salah satu indicator Kesehatan hutan lindung (Studi kasus di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh HKm Beringin Jaya). Jurnal Belantara, 4(1): 89-97. DOI: https://doi.org/10.29303/jbl.v4i1.601.

Setiawan, A. (2022). Keanekaragaman hayati Indonesia: Masalah dan upaya konservasinya. Indonesian Journal of Conservation, 11(1): 13-21. DOI 10.15294/ijc.v11i1.34532.

Silalahi, V. (2017). Monitoring kesehatan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di kampus Universitas Sumatera Utara. [Skripsi]. Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan: Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sirami, E. (2015). Tingkat dan tipe asosiasi enam jenis paku epifit dengan pohon inang di Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari. Jurnal Kehutanan Papuasia, 1(1): 18-27. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.25.

Supriyanto, and Iskandar, T. (2018). Penilaian kesehatan kebun benih semai Pinus merkussi dengan metode FHM (Forest Health Monitoring) di KPH Sumedang. Jurnal Silvikultur Tropika, 9(2): 99 – 108.

Tabe, M.C., Padang, D.A., dan Sadsoeitoeboen, B.M.G. (2022). Persepsi masyarakat terhadap kawasan hutan lindung di Kampung Sopendo Distrik Biak Barat Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Jurnal Kehutanan Papuasia, 8(1): 148-153. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.299.

Wahyuningsih, E., Faridah, E., Budiadi., dan Syahbudin, A. (2019). Komposisi dan keanekaragaman tumbuhan pada habitat Ketak (Lygodium circinatum (Burm. SW)) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Hutan Tropis, 7(1): 92 – 105. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jht.v7i1.7285.

Wanma, A.O. (2021). Struktur komunitas tumbuhan paku di hutan mangrove Distrik Teluk Etna Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat. Jurnal Kehutanan Papuasia, 7(2): 143-151. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol7.Iss2.247.

Zobel, B.J., and Buijtenen, J.P.V. (1989). Wood variation. Its causes and control. Springer-Verlag, Berlin Heidelberg, New York, London, Paris, Tokyo.

Published

2023-12-30

How to Cite

Edon, S. G., Seran, W., & Sinaga, P. S. (2023). Analisis Tingkat Kesehatan Hutan Reboisasi di Bukit Golo Lusang Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 9(2), 152–168. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss2.456

Issue

Section

Research Articles