Karakteristik Kandungan Logam pada Madu yang Dibudidayakan di Sekitar Kota Wamena

Authors

  • Mercy Christy Mual KPHL Jayawijaya, Wamena, Provinsi Papua
  • Cicilia Maria Erna Susanti Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari
  • Soetjipto Moeljono Laboratorium Biologi dan Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.373

Keywords:

Madu wamena, kadar logam berat madu, kadar mineral madu, Apis mellifera, kelompok tani hutan madu

Abstract

Kandungan bahan kimia yang dimiliki madu sangat bergantung pada polen, nektar dan air yang diambil dari tumbuhan berbunga, yang dipengaruhi oleh tapak dan lingkungan sekitar tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu madu dapat digunakan untuk mengetahui sumber botani dan geografis dari sumber madu. Madu yang dihasilkan dari budidaya Apis mellifera oleh Kelompok Tani Hutan di sekitar Kota Wamena dikumpulkan pada bulan Maret 2020. Madu tersebut dianalisis kandungan logamnya, meliputi kandungan timbal (Pb), kadmium (Cd), raksa (Hg) dan arsen (As), dengan menggunakan atomic absorption spectrophotometry (AAS). Hasil pengujian diperoleh bahwa madu yang dihasilkan dari budidaya madu di Kampung Sinakma (Distrik Wamena Kota), Kampung Muai (Distrik Hubikiak) dan Kampung Megapura (Distrik Asolokobal) memiliki kadar mineral berturut-turut 0,10%, 0,14% dan 0,11%. Hasil analisis kandungan logam berat menggunakan AAS diperoleh kadar Pb < 0,034 mg/kg, Cd < 0,07 mg/kg, Hg < 0,005 mg/kg dan As < 0,013 mg/kg, untuk semua sampel madu dari ketiga lokasi budidaya madu. Nilai kadar logam (Pb, Cd, Hg dan As) berada di bawah nilai yang diprasyaratkan dalam SNI 3545:2013.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adgaba, Nuru, Ahmed A, Al-Ghamdi, Getachew A, Tadesse Y, Belay A, Muhammed JA, Sarah E, Radloff, Sharman D. 2017. Charaterization of honeys by their botanical and geographical origin based on physico-chemical properties and chemo-metric analysis. Food Measure and Characterization, 11(3): DOI: 10.1007/s11694-017-9487-4.

Aksara PP. 2020. Analisis mineral asessial Cu, Zn dan Cd pada madu asal Kabupaten Luwu Timur dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Ardillah Y. 2016. Faktor risiko kandungan timbal di dalam darah. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3):150-155. DOI: https://doi.org/10.26553/jikm.2016.7.3.150-155.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Madu. SNI 3545:2013. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Darmono. 1999. Kadmium (Cd) dalam lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan produktivitas ternak. Wartazoa, 8(1): 28-32.

Ridoni RR, Radam dan Fatriani. 2020. Analisis kualitas madu kelulut (Trigona sp.) dari Desa Mangkauk Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Jurnal Sylva Scienteae, 392: 346-355.

Sukar. 2003. Sumber dan terjadinya arsen di lingkungan. Review. Jurnal Ekologi Kesehatan, 2(2): 232-238.

Widiarti, Asmanah, Kuntadi. 2012. Budidaya lebah madu Apis mellifera L. oleh masyarakat pedesaan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9(4): 351-361.

Published

2022-12-30

How to Cite

Mercy Christy Mual, Cicilia Maria Erna Susanti, & Soetjipto Moeljono. (2022). Karakteristik Kandungan Logam pada Madu yang Dibudidayakan di Sekitar Kota Wamena. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 8(2), 389–396. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.373

Issue

Section

Research Articles