Pengaruh Pemberian Kolkisin dengan Drop Method terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon (Anthocephalus cadamba)
DOI:
https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss2.409Keywords:
Jabon, kolkisin, poliploid, RAL, konsentrasiAbstract
Jabon merupakan salah satu jenis tanaman yang sedang populer dibudidayakan oleh masyarakat dan industri pemasok kayu. Kolkisin merupakan senyawa alkaloid yang memiliki kemampuan membentuk tanaman yang poliploid. Sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas Jabon maka diperlukan adanya terobosan baru. Salah satunya dengan pemberian colchicine pada bibit jabon. Perlakuan kolkisin pada penelitian ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas jabon maka diperlukan adanya terobosan baru. Salah satunya dengan pemberian kolkisin pada bibit Jabon. Jumlah perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 perlakuan dengan 45 kali jumlah ulangan pada setiap perlakuannya. Untuk 4 perlakuan diberi kosentrasi colchicine dengan kosentrasi yang berbeda-beda (0,5 mg/l, 1,0 mg/l, 1,5 mg/l, dan 2,0 mg/l) dan 1 perlakuan berfungsi sebagai kontrol di mana tanaman kontrol ini tidak diberi colchicine. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Pemberian colchicine dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan bibit jabon. Pengaruh pertumbuhan tersebut terjadi pada semua variabel yang diamati, baik pertambahan jumlah daun, pertumbuhan tinggi tunas maupun diameter. Empat konsentrasi colchicine yang diberikan, perlakuan E dengan konsentrasi 2,0 mg/l merupakan konsentrasi yang memberikan pengaruh pertumbuhan terbaik terhadap bibit Jabon.
Downloads
References
Abdulah, L., Mindawati, N., Kosasih, S., dan Darwo. (2013). Evaluasi pertumbuhan awal jabon (Neolamarckia cadamba Roxb) di hutan rakyat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10(3): 119-128. doi: 10.20886/jpth.2013.10.3.119-127.
Arhamin, K.R. (2011). Pengaruh pemberian colchicine terhadap pertumbuhan bibit tumbuhan pulai (Alstonia scholaris R. Br.) [Skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Eigsti, O.J., and Dustin, Jr.P (1957). Colchicine in agriculture, medicine, biology and chemistry. United State of America:The Iowa State College Press.
Gultom, T. (2016). Pengarruh pemberian kolkisin terhadap jumlah kromosom bawang putih (Allium sativum) lokal kultivar doulu. Jurnal Biosains, 2(3): 165-172. doi:10.24114/jbio.v2i3.4959.
Istikorini, Y., dan Sari, O.Y. (2020). Survey dan identifikasi penyebab penyakit dumping-off pada sengon (Paraserianthes falcataria) di persemaian permanen IPB. Jurnal Sylva Lestari, 8(1): 32-41. doi: 10.23960/jsl1832-41.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Stattistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015. Pusat Data dan Informasi, Kementerian dan Kehutanan, Jakarta.
Krisnawati, H., Kallio, M., dan Kanninen, M. (2011). Anthocephalus cadamba Miq: Ekologi, silvikultur dan produktivitas. CIFOR. Bogor. Indonesia.
Pudjiono, S. (2018). Pertumbuhan tanaman manglid (Magnolia champaca (L) Baill Ex Pierre) umur empat bulan dari beberapa pohon induk di Trenggalek Jawa Timur. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek. 15-21.
Rahayu, Y.S., Istiyono, K.P., Andrys, U.R. (2014). Pengaruh penggunaan kolkisin terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman sedap malam (Polianthes tuberose L.) di dataran medium. Jurnal Yudharta, 5(1): 44-56. doi:10.35891/agx.v5i1.719.
Rohmah, A., Rahayu, T., dan Hayati, A. (2016). Pengaruh pemberian kolkisin terhadap karakter stomata daun (Olea europeae L.). Jurnal Biosantropis, 2(2): 10-17. doi: 10.3347/e-jbst.v2i2.81.
Suryo, H. (1995). Sitogenetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Arniana Anwar, Evelin Anggelina Tanur, Descarlo Worabai, Laswi Irmayanti, Reyna Ashari, Ahmad Baiquni Rangkuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.