Penilaian Sifat Tanah Gambut di Kabupaten Teluk Bintuni sebagai Upaya Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Authors

  • Evelin Anggelina Tanur Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan, Universitas Papua
  • Mutakim Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan, Universitas Papua

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.431

Keywords:

Gambut, sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, Teluk Bintuni

Abstract

Pemanfaatan lahan gambut perlu disesuaikan dengan prinsip perimbangan fungsi pemanfaatan dan konservasi. Maka dari itu pemanfaatan lahan gambut perlu ditata yang terencana agar fungsi pemanfaatanya dapat lestari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat tanah gambut khususnya sifat fisika dan kimia tanah gambut pada Kabupaten Teluk Bintuni untuk upaya mendukung rehabilitasi hutan dan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive random sampling yang mana dilakukan pada dua lokasi pada Kampung Tofoi yaitu hutan mangrove dan perkebunan kelapa sawit. Hasil yang diperoleh pada sifat fisik tanah gambut yaitu Ketebalan gambut pada hutan mangrove dan PKS relatif sama, yaitu berkisar di 2-7 cm (sangat dangkal). Kedalaman muka air tanah pada hutan mangrove dan PKS berkisar antara 0-7 cm (dangkal). Warna tanah pada hutan mangrove yaitu cokelat keabu-abuan (2,5Y5/2) dan abu-abu (2,5Y6/1), sementara pada PKS yaitu berwarna abu-abu kemerahan (2,5YR7/1). Kematangan gambut pada hutan mangrove di semua titik pengambilan sampel adalah fibrik, sementara pada lokasi PKS adalah fibrik dan hemik. Hasil analisis sifat kimia tanah gambut yaitu pada lokasi hutan mangrove memiliki rerata pH adalah 5,7 (masam), karbon organik 4,0 (tinggi), nitrogen 0,24 (tinggi), C/N rasio 16 (sangat tinggi), dan Phospor 542 (sangat tinggi). Sementara itu pada tutupan Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) memiliki rerata pH 6,3 (masam lemah), karbon organik 0,60 (sangat rendah), nitrogen 0,07 (sangat rendah), C/N rasio 9 (rendah), dan phospor 11 (sangat rendah).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus, F., & Sarwani, M. (2013). Review of Emission Faktor and Land Use Change Analysis used for the Renewable Fuel Standard by US-EPA. Proceeding of Sustainable Peatland Management. Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD). Ministry of Agriculture, Indonesia, 29-46.

Agus, C., Azmi, F. F., Ilfana, Z. R., Wulandari, D., Rachmanadi, D., Harun, M. K., & Yuwati, T. W. (2019). The impact of Forest fire on the biodiversity and the soil characteristics of tropical Peatland. In Handbook of Climate Change and Biodiversity (pp. 287-303). Springer, Cham.

Anda, M., Ritung, S., Suryani, E., Hikmat, M., Yatno, E., Mulyani, A., & Subandiono, R. E. (2021). Revisiting tropical peatlands in Indonesia: Semi-detailed mapping, extent and depth distribution assessment. Geoderma, 402, 115235.

Anda, M., Ritung, S., Suryani, E., Hikmat, M., Yatno, E., Mulyani, A., & Subandiono, R. E. (2021). Revisiting tropical peatlands in Indonesia: Semi-detailed mapping, extent and depth distribution assessment. Geoderma, 402, 115235.

Aich, S., McVoy, C. W., Dreschel, T. W., & Santamaria, F. (2013). Estimating soil subsidence and carbon loss in the Everglades Agricultural Area, Florida using geospatial techniques. Agriculture, ecosystems & environment, 171, 124-133.

Gunarso, P., M.E. Hartoyo, F. Agus, and T.J. Killeen. 2013. Oil palm and land use change in Indonesia, Malaysia and Papua New Guinea. In Reports from the Technical Panels of RSPOs 2nd Greenhouse Gas Working Group, T.J. Killeen and J. Goon. Roundtable on Sustainable Palm Oil, Kuala Lumpur, Malaysia. pp. 29–64.

Hooijer, A., S. Page, J. Jauhiainen, W.A. Lee, X.X. Lu, A. Idris, and G. Anshari. 2012. Subsidence and carbon loss in drained tropical peatlands. Biogeosciences 9 (3): 1053–1071. doi:10.5194/bg-9-1053-2012.

Jauhiainen, J., Hooijer, A., & Page, S. E. (2011). Carbon Dioxide emissions from an Acacia plantation on peatland in Sumatra, Indonesia: Carbon dioxide emissions from an Acacia plantation. Biogeosciences Discussions.

Kirno, F., Astiani, D., & Ekamawanti, H. A. (2019). Keanekaragaman Jenis tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta) dan kondisi tempat tumbuhnya pada hutan rawa gambut sekunder dan lahan gambut terbuka. Jurnal Hutan Lestari, 7(1).

Stephens, J.C., and E.H. Stewart. 1969. Effect of climate on organik soil subsidence. Agricultural Research Service, U.S.D.A. Ft. Lauderdale, Florida, USA, 647–56.

Susandi, S., Oksana, O., & Arminudin, A. T. (2015). Analisis sifat fisika tanah gambut pada hutan gambut di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Agroteknologi, 5(2), 23-28.

Published

2023-06-30

How to Cite

Evelin Anggelina Tanur, & Mutakim. (2023). Penilaian Sifat Tanah Gambut di Kabupaten Teluk Bintuni sebagai Upaya Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 9(1), 79–87. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.431

Issue

Section

Research Articles