Uji Keefektifan Inokulum Arbuscular Mycorrhiza (AM) Fungi pada Pertumbuhan Tiga Jenis Tanaman Di Tailing ModADA Timika

Authors

  • Irnanda Aiko Fifi Djuuna Soil Science and Land Resources Department, Faculty of Agriculture, The University of Papua
  • Rima H Siburian Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua Manokwari

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.427

Keywords:

Tailing, arbuscular mycorrhiza fungi, inokulum

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) berasosiasi dengan sebagian besar tanaman dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas inokulum FMA terhadap pertumbuhan 2 jenis tanaman kehutanan (Samanea saman dan Calliandra surinamensis) dan 1 jenis tanaman pertanian (Zea mays) di tanah tailing. Percobaan pot dengan Rancangan Acak Lengkap dilakukan di screen house Mile Point 21 PT Freeport Indonesia di Timika.  Tailing digunakan sebagai media pertumbuhan dengan lima perlakuan inokulum yaitu Inokulum 1 (dari ModADA bawah), Inokulum 2 (dari ModADA tengah), Inokulum 3 (dari ModADA atas), Inokulum 4 (dari MP 21), dan Inokulum 5 (Mycofer) dengan 3 ulangan.  Tinggi tanaman dan diameter batang, dan jumlah daun diamati pada 28, 56 dan 84 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulum FMA memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang  Samanea saman dan Calliandra surinamensis dibandingkan dengan tanpa pemberian inokulum, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada tanaman jagung. Kemampuan inokulum FMA pada tanah tailing menunjukkan bahwa sumber inokulum ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber pupuk biologi dalam program reklamasi lahan tailing.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asmarahman, C., Budi, S. W., Wahyudi, I., & Santoso, E. 2018. Identifikasi mikroba potensial fungi mikoriza arbuskula (fma) pada lahan pascatambang PT. Holcim Indonesia tbk. Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 8(3), 279-285.

Djuuna I.A.F, L.K Abbott, M.Z Solaiman. 2009. Use of Mycorrhiza Bioassays in Ecological Studies. Soil Biology. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Gardner H and Malajczuk N. 1988. Recolonization of rehabilitated bauxite mine sites in Western Australia by mucorrhizal fungi. Forest ecology and management 24, 27-42.

Hardiatmi,S. 2008. Pemanfaatan jasad renik mikoriza untuk memacu pertumbuhan tanaman hutan. Inovasi Pertanian 7(1):1-10.

Iskandar ML, Purwoko S, Hariyadi, Wilarso S, Melati M. 2011. Efektivitas fungi mikoriza arbuskula (FMA) dengan propenan jarak pagar pada cekaman kekeringan. Jurnal Agrotropika 16(1):29-37.

Jasper DA, Robson AD, Abbott LK. 1987. The effect of surface mining on the infectivity of vesicular arbuscular mychorrizal fungi. Australian Journal of Botani. 35:642-652.

Juniper S, Abbott L.K. 2006. Soil salinity delays germination and limits growth of hyphae from propagules ofarbuscular mycorrhizal fungi. In Mycorrhiza, vol. 16, no. 5,p. 371–379.

Published

2023-06-30

How to Cite

Irnanda Aiko Fifi Djuuna, & Rima H Siburian. (2023). Uji Keefektifan Inokulum Arbuscular Mycorrhiza (AM) Fungi pada Pertumbuhan Tiga Jenis Tanaman Di Tailing ModADA Timika. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 9(1), 42–49. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol9.Iss1.427

Issue

Section

Research Articles

Most read articles by the same author(s)