Struktur dan Komposisi serta Status Regenerasi Mamar Desa Beaneno, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka
DOI:
https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.368Keywords:
Mamar, struktur dan komposisi, status regenerasiAbstract
Mamar Desa Beaneno berfungsi untuk menjaga kelestarian sumber mata air, penunjang ekonomi masyarakat serta tempat melakukan seremonial adat Desa Beaneno. Namun, dalam perkembangannya terjadi penurunan produktivitas mamar Desa Beaneno akibat perubahan kondisi biofisiknya seperti usia vegetasi penyusun mamar dan kepadatan kerapatan tajuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi serta status regenerasi mamar Desa Beaneno. Pengambilan sampel menggunakan teknik analisis vegetasi dengan peletakan plot secara stratified systematic sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur tegakan pada sistem mamar Desa Beaneno berada dalam kondisi normal/seimbang, dimana proses regenerasi dapat berlangsung karena tersedia permudaan dalam jumlah yang mencukupi, dengan komposisi pada mamar ditemukan sebanyak 14 jenis pada tingkat semai, 5 jenis pada tingkat pancang, 4 jenis pada tingkat tiang dan 12 jenis pada tingkat pohon. Pinang merupakan jenis yang dominan hampir pada setiap tingkatan pertumbuhan. Status regenerasi pada mamar Desa Beaneno menunjukkan bahwa dari 19 jenis memiliki status regenerasi yang berbeda, dimana 1 jenis berstatus ‘baik’, 8 jenis berstatus ‘baru beregenerasi’, 1 jenis berstatus ‘buruk’, 3 jenis berstatus ‘cukup’ dan 6 jenis berstatus ‘tidak beregenerasi’. Mamar berperan sangat penting dimana, mamar sebagai tempat ritual adat, penyembah para leluhur dan adanya mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Beaneno.
Downloads
References
Arrijani, Setiadi D, Guhardja E, Qayim I. 2006. Analisis vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Biodiversitas, 7(2): 147-153.
Asmayannur I, Chairul, Syam Z. 2012. Analisis vegetasi dasar di bawah tegakan jati emas (Tectona grandis L.) dan jati putih (Gmelina arborea Roxb.) di Kampus Universitas Andalas. Jurnal Biologi, 1(2), 172-177.
Deb P, Sundriyal RC. 2008. Tree regeneration and seedling survival pattern in old-growth lowland tropical rainforest in Namdapha National Park, North-East India. Forest Ecol and Manag, 255: 3995-4006.
Dokumalamo K, Panambe N, Peday MH, Cabuy RL. 2022. Aspek ekologi Pigafetta filaris (Giseke) Becc pada kawasan hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Maokwari. Jurnal Kehutanan Papuasia, 8(1): 67-78.
Edris I, Soesono. 1987. Silvika. Yayasan Pembinaan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Gunawan, Wawan, et al. 2011. Analisis komposisi dan struktur vegetasi terhadap upaya restorasi kawasan hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, 1(2):93-105. doi:10.19081/jpsl.2011.1.2.93.
Hutchinson TF, Boerner RE, Iverson LR. et al. 1999. Landscape patterns of understory composition and richness across a moisture and nitrogen mineralization gradient in Ohio (U.S.A.) Quercus forests. Plant Ecology 144: 177–189. https://doi.org/10.1023/A:1009804020976.
Kusmana C, Susanti S. 2015. Komposisi dan struktur tegakan hutan alam di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Jurnal Silvikultur Tropika, 5 (3): 210-217.
Lekitoo K, Peday HFZ, Panambe N, Cabuy RL. 2017. Ecological and ethnobotanical facet of ‘Kelapa Hutan’ (Pandanus sp) and perspectives towards its existence and benefit. International Journal of Botany, 13(3): 103-114. DOI: 10.3923/ijb.2017.103.114.
Malik Z, Bhatt AB. 2016. Regeneration status of tree species and survival of their seedlings in Kedarnath Wildlife Sanctuary and its adjoining areas in Western Himalaya, India. Tropical Ecology, 57(4): 677-690.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Frederik Reinardus Naiheli, Wilhelmina Seran, Fadlan Pramatana, Ludji Michael Riwu Kaho
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.