Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) pada Pertumbuhan Semai Cendana dengan Inang yang Berbeda di Persemaian Fatukoa, Kupang, NTT

Authors

  • Mamie E. Pellondo'u Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang
  • Pamona S. Sinaga Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang
  • Wilhelmina Seran Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang

DOI:

https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.371

Keywords:

Cendana, tumbuhan inang, POC, agroforestri

Abstract

Cendana merupakan jenis tanaman asli Indonesia yang tumbuh endemik pada beberapa pulau di daerah Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk organik cair (POC) dan tanaman inang serta interaksinya dalam pertumbuhan semai cendana. Penelitian ini menggunakan analisis rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan uji lanjutan duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan inang tanaman kelor dan kaliandra memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada diameter semai tanaman cendana, dan POC memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata pada parameter diameter dan jumlah daun. Sementara interaksi antara kedua perlakuan tersebut juga menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata untuk diameter dan sangat berbeda nyata untuk parameter jumlah daun. Interaksi antara inang kaliandra dan POC kelor memberikan pengaruh yang paling baik nilai rata-rata 14,67 untuk pertumbuhan semai cendana pada umur 2 bulan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariyanti M, Asbur Y. 2018. Cendana (Santanum album L.) sebagai tanaman penghasil minyak atsiri. Jurnal Kultivasi, 17(1): 558-567.

Baldovini N, Delasalle C, Joulain, D. 2011. Phyto-chemistry of the heartwood from fragrant Santalumspecies: a review. Flavour Fragrance Journal, 26(1): 7-26.

Fanggidae YR, Impron, June T. 2020. Pertumbuhan bibit cendana (Santanum album L.) dengan inang primer pada intensitas radiasi berbeda. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(3): 478-485. DOI: https://doi.org/10.18343/jipi.25.3.478.

Hairiah K, van Noordwijk M, Suprayogo D. 2002. Intetraksi antara pohon-tanah-tanaman semusim: Kunci keberhasilan kegagalan dalam sistem agroforestri. Di dalam: Hairiah K, Widianto, Utami SR, Lusiana B, editor. Wanulcas: (Model Simulasi untuk Sistem Agroforestri). Bogor: International Centre for Research in Agroforestry. hlm 19-42.

Lekitoo K, Peday HFZ, Panambe N, Cabuy RL. 2017. Ecological and ethnobotanical facet of ‘Kelapa Hutan’ (Pandanus spp.) and perspectives towards its existence and benefit. International Journal of Botany, 13(3): 103-114. DOI: 10.3923/ijb.2017.103.114.

Lumban Gaol M, Ruma ML. 2009. Efektifitas empat spesies legum sebagai inang antara tanaman hemi-parasit cendana (Santalum album L.) Jurnal Bumi Lestari, 9(2): 187-192.

Marpaung AE, Karo B, Tarigan R. 2014. Pemanfataan pupuk organik cair dan teknik penanaman dalam peningkatan pertumbuhan dan hasil kentang. Jurnal Hortukultura.

Thinley P, Jambay, Gurung DB, Rabgay T, Penjor, Kumar M, Wangchuk K, Pradhan M, Sitaula BK, Raut N. 2020. Ecology of Sandalwood (Santanum album L.) at Lingmethang, Eastern Bhitan. Bhutan Journal of Natural Resources & Development, 7(2): 12-22. DOI: https://doi.org/10.17102/cnr.2020.48.

Triwanto. 2002. Buku ajar agroforestri. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Triwanto J. 2011. Model pengembangan agroforestri pada lahan marginal dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan. Jurnal Humanity, 7(1): 23-27.

Published

2022-12-30

How to Cite

Mamie E. Pellondo’u, Pamona S. Sinaga, & Wilhelmina Seran. (2022). Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) pada Pertumbuhan Semai Cendana dengan Inang yang Berbeda di Persemaian Fatukoa, Kupang, NTT. JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA, 8(2), 383–388. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.371

Issue

Section

Research Articles